sainasmansa

Tenis Meja Beregu Putri Indonesia Lewati Rintangan Pertama

var print_news_url = “http://www.kapanlagi.com/h/0000202569_print.html”;
var have_artist = true;

var news_url = “http://www.kapanlagi.com/h/0000202569.html”;
var news_id = “202569”;
var news_title = “Tenis%20Meja%20Beregu%20Putri%20Indonesia%20Lewati%20Rintangan%20Pertama”;

var artist_name = “”;
var artist_url = “”;

Senin, 03 Desember 2007 20:45

Kapanlagi.com – Tim tenis meja beregu putri Indonesia menyusul sukses rekan putra mereka untuk melewati rintangan pertama dengan mengalahkan Filipina 3-1 di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima Thailand, Senin (03/12).Pada pertandingan yang digelar di Klang Plaza itu, beregu putra sebelumnya juga tidak menemukan banyak kesulitan untuk mengalahkan Myanmar 3-0. yang bertanding di nomor beregu mengawali perjuangan di SEA Games 2007 Thailand dengan kemenangan mudah atas Myanmar 3-0 di Klang Plaza, Nakhon Ratchasima, Senin.

Ceria Nilasari, pemain jangkung yang tampil sebagai tunggal pertama, sempat kehilangan set kedua sebelum menaklukkan Sendrina Andrea Balatbat 3-1 (11-5, 8-11,11-9,11-9).

Filipina berhasil menyamakan 1-1 ketika Christine Ferliana dipaksa menyerah 1-3 (5-11, 8-11, 11-8, 8-11) kepada Crisanta Abas.

Namun pemain senior Nuni Sugiani berhasil membuat Indonesia kembali memimpin 2-1 dan tidak menemui banyak kesulitan untuk menaklukkan Ian Lariba 3-0 (11-8, 11-1, 11-4).

Pada partai penentuan, Christine yang mulai panas menjadi penentu kemenangan Indonesia setelah memupus harapan Sendrina Andrea dengan straight-set 11-4, 11-9,11-8).

“Tadi saya sempat gugup dan untuk pertama kali bertanding. Saya juga terlambat panas,” kata Christine mengomentari kekalahannya dari Crisanta Abas.

Pada pertandingan berikutnya yang berlangsung mulai pukul 16.00 WIB pada hari yang sama, tim yang diasuh pelatih asal Cina Gu Qing Cheng itu dan didampingi pelatih lokal Putri Hasibuan akan menantang tim tuan rumah Thailand.

Untuk memastikan langkah ke semifinal, Indonesia harus memenangi satu pertandingan lagi dan lawan terakhir penyisihan grup B adalah Vietnam, Selasa (04/12).

Christine mengakui bahwa lawan paling berat di pertandingan penyisihan grup tersebut adalah tuan rumah Thailand.

“Menghadapi Thailand kita lebih sering kalah dari menang, tapi menghadapi Vietnam saya kira kekuatan berimbang dan pertandingan selalu berlangsung ketat,” kata Christine.

Di kelompok putri, Indonesia juga berada di Grup B bersama tuan rumah Thailand, Vietnam dan Filipina. Sementara Grup B diisi oleh tim tangguh Singapura, Myanmar, Malaysia dan Laos.

Pertandingan beregu menggunakan sistem setengah kompetisi dan peserta dibagi atas dua grup.

Beregu putra Indonesia berada di B bersama Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Laos, sementara Grup A dihuni oleh Singapura, Filipina, Thailand dan Kamboja.

Putra

Muhammad Hussein, peraih emas SEA Games 2005 Manila di nomor tunggal putra, membuka kemenangan dengan mengalahkan Ye Aung Naing 3-0 (11-8), 11-6, 11-5) hanya dalam waktu 15 menit.

Tunggal kedua Yon Mardiyono sempat kehilangan set ketiga sebelum mengalahkan Thet Ko Ko Lat 3-1 (11-6, 11-2, 10-12,11-6).

Kemenangan paling mudah diraih tunggal ketiga Reno Handoyo yang hanya membutuhkan waktu dibawah sepuluh menit untuk menaklukkan Lin Zaw Oo 3-0 (11-2, 11-4,!1-2).

Dengan skor 3-0 itu, dua tunggal tersisa dari rencana lima partai yang dipertandingkan tidak perlu lagi dipertandingkan.

Pertandingan di nomor beregu tersebut semuanya menggelar partai tunggal, berbeda dengan format biasa dengan tiga tunggal dan dua ganda.

Pada pertandingan berikutnya yang juga dipertandingkan Senin, beregu putra akan berhadapan dengan tim lemah Laos.

M. Hussein yang ditemui usai pertandingan mengakui bahwa untuk dua pertandingan awal, Indonesia masih belum menghadapi lawan seimbang dan perjuangan berat akan dilalui jika bertemu tim kuat seperti Singapura, Thailand dan Vietnam.

“Kemenangan ini menjadi pemanasan yang bagus sebelum bertemu lawan berat,” kata Hussein yang berlatih di klub Luneng, Shandong (Cina) selama empat bulan.

Menurut Hussein yang berasal dari klub Surya Kediri itu, banyak kemajuan yang telah mereka dapatkan selama menimba ilmu di Cina, diantaranya dalam hal kecepatan.

Tim Indonesia putra yang dilatih Bobby Regar terdiri atas empat pemain, yaitu M. Hussein, Yon Mardiono, Reno Handoyo dan pemain senior David Jacobs. (*/lpk)

Tinggalkan komentar